Logoterapi di buat oleh viktor emil frankl. Ia menekankan pentingnya
kemauan akan arti, ia berpendapat bahwa manusia harus dapat menemukan makna
hidupnya sendiri dan kemudian setelah menemukan manusia harus dapat mencoba
untuk memenuhinya. Bagi Frankl setiap kehidupan mempunyai makna, dan kehidupan
itu adalah suatu tugas yang harus dijalani. Mencari makna dalam hidup inilah
prinsip utama teori Frankl yang dinamakan Logoterapi. Logoterapi memiliki tiga
konsep dasar, yakni kebebasan berkeinginan, keinginan akan makna, dan makna
hidup.
Logoterapi memiliki wawasan
mengenai manusia yang berlandaskan tiga pondasi utama filosofis yang satu
dengan lainya erat hubunganya dan saling menunjang yaitu:
1.
Kebebasan berkehendak ( Freedom of Will )
Dalam pandangan Logoterapi manusia
adalah mahluk yang istimewa karena mempunyai kebebasan. Kebebasan disini
bukanlah kebebasan yang harus ada, tetapi kebebasan yang bertanggungjawab.
Kebebasan manusia bukanlah kebebasan dari (freedom from) kondisi-kondisi
biologis, psikologis dan sosiokultural tetapi lebih kepada kebebasan untuk
mengambil sikap atas kondisi-kondisi tersebut.
2.
Kehendak Hidup Bermakna ( The Will to Meaning )
Menurut Frankl,
motivasi hidup manusia yang paling utama adalah mencari makna. Makna yang
dimaksud berbeda dengan psikoanalisa yang memandang manusia adalah pencari
kesenangan atau juga pandangan psikologi individual bahwa manusia adalah
pencari kekuasaan. Menurut logoterapi kesenagan adalah efek dari pemenuhan
makna, sedangkan kekuasaan merupakan prasyarat bagi pemenuhan makna. Mengenal
makna itu sendiri menurut Frankl bersifat menarik dan menawari bukannya
mendorong. Karena sifatnya menarik maka individu termotivasi untuk
memenuhinya agar ia dapat menjadi individu yang bermakna dengan berbagai
kegiatan yang lengkap dengan makna.
3.
Makna Hidup ( The Meaning Of Life )
Makna hidup merupakan
sesuatu yang dianggap penting, dan di inginkan serta memberikan nilai khusus
bagi seseorang. Untuk tujuan praktis makna hidup dianggap identik dengan tujuan
hidup. Makna hidup bisa berbeda antara satu individu
dengan individu lain dan berbeda setiap hari, bahkan setiap jam maupun detik.
Karena itu yang terpenting bukan makna hidup secara umum, tetapi makna khusus
dari hidup seseorang pada suatu saat tertentu.
TUJUAN LOGOTERAPI
Di dalam masalah yang dihadapi
klien dapat menemukan makna dari penderitaan dan kehidupan serta cinta. Dengan
penemuan itu klien akan dapat membantu dirinya sehingga bebas dari masalah
tersebut dan dapat hidup dengan keinginannya sendiri.
PERAN TERAPIS
1.
Menjaga hubungan yang akrab dan pemisahan ilmiah
antara klien dan terapis
2.
Mengendalikan filsafat pribadi
3.
Terapis bukan guru atau pengkhotbah
4.
Memberi makna lagi pada kehidupan klien
5.
Memberi makna lagi pada penderitaan yang dihadapi
klien
6.
Menekankan makna kerja
7.
Menekankan makna cinta
TEKNIK LOGOTERAPI
1.
intensi paradoksal
yaitu mampu menyelesaikan lingkaran neurotis yang
disebabkan kecemasan anti sipatori dan hiper-intensi. Intensi paradoksal adalah
keinginan terhadap sesuatu yang ditakuti. Contohnya ketakutan pada kecoa dan
akan diterapi untuk menghilangkannya.
2.
de-refleksi.
Persoalan kejiwaan berawal dari perhatian yang terlalu
terfokus pada diri sendiri. Dengan mengalihkan perhatian dari diri sendiri dan
mengarahkannya pada orang lain, persoalan-persoalan itu akan hilang dengan
sendirinya. Contohnya ketakutan akan menghadapi sidang skripsi, jika selalu
dipikirkan sidang tersebut tidak akan berjalan lancar maka cara yang tepat
mengalihkannya adalah dengan cara refreshing
atau bermain dengan teman untuk melepaskan beban pikiran yang ada.
Sumber
Gerald Corey. (2007). Teori dan Praktek
Konseling. Bandung: PT Refika Aditama.
Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi “Psikologi untuk
Menemukan Makna Hidup danMeraih Hidup
Bermakna”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar