Sabtu, 05 Juli 2014

FENOMENA WANITA BERKERUDUNG YANG MEROKOK

Wanita berkerundung identik bahwa wanita itu adalah beragama muslim, wanita baik- baik, menutup aurat, memakai pakaian yang sopan, menjaga sopan santun dan biasanya disegani oleh pria hanya karena wanita itu menggunakan kerudung.
Menurut syariat islam seorang wanita seharusnya memakai kerudung sampai dengan bagian belakang, memakai gamis dan bagian dada tertutup tetapi di Indonesia banyak sekali contoh wanita memakai kerudung tetapi pakaiannya ketat atau lekuk tubuhnya sangat menonjol karena mengikuti perkembangan model masa kini dan memakai celana yang hanya sampai pinggul sementara ketika dia membungkuk bagian belakangnya terlihat oleh orang lain, dan bahkan tidak jarang zaman modern seperti ini banyak wanita yang memakai kerudung biasanya suka merokok, bertato, dan pemabuk ya bisa dibilang kerudung hanya dijadikan bahan untuk mengikuti perkembangan model bukan karena kewajiban seorang muslimah.
Contoh kasus dari seorang artis yang memakai kerudung tetapi dia merokok di depan umum yaitu Zaskia Adia Meca, seorang artis papan atas yang terlihat rapih, memakai kerudung dan sopan di depan publik tetapi ternyata dia suka merokok dan memakai tato. Mungkin menurut dirinya pribadi merokok itu hal wajar dan mungkin karena dia melihat seorang ustadz atau pria saja boleh merokok kenapa wanita tidak.

Apa pantas seorang yang berkerudung merokok? karena seorang wanita yang berkerudung pasti sudah di cap benar oleh semua orang yang melihatnya tapi sementara ketika dia memakai kerudung dan memegang rokok pasti akan di cap buruk oleh orang yang melihatnya.
Jika dia seorang muslimah sejati seharusnya dia menunjukkan image positif, sebagaimana wanita muslimah yang layak dan pantas tidak akan bertato dan merokok hanya karena kepuasan dirinya sendiri, sebenarnya boleh saja wanita merokok tetapi tidak di depan umum kalau bisa hanya dia yang tau bahwa dia itu merokok. Seharusnya jika mau merokok di depan umum lebih baik lepas kerudungnya dan merokok depan umum sepuas- puasnya karena itu tidak akan menjelekkan kerudung atau bisa dibilang kedurung hanya dijadikan kedok keislamannya.

Di jaman modern seperti ini mungkin sudah sudah tidak asing lagi melihat wanita merokok terlebih lagi jika wanita itu tidak berkerudung, tetapi jaman sekarang baik wanita yang berkerudung maupun yang tidak berkerudung sudah tidak asing lagi merokok didepan umum bahkan dijadikan tren masa kini.
Memang merokok bagi wanita tidak ada larangan dan tidak ada hukumnya tetapi jika merokok itu dilakukan oleh wanita yang tidak memakai kerudung mungkin itu wajar dan bisa dimaklumi tetapi jika wanita yang merokok itu berkerudung apa itu bisa dimaklumi dan akan tetap dipandang wajar oleh orang yang melihatnya.
Pengaruh perkembangan sosial bisa menjadi salah satu penyebab kenapa wanita berkerudung merokok, perkembangan  aliran barat yang masuk ke Indonesia menjadikan wanita bangsa Indonesia menjadi lebih berani lagi menunjukkan siapa dirinya dan untuk menunjukkan bahwa dia tidak ketinggalan jaman di era modern ini.


Memang merokok bagi wanita tidak ada larangan dan tidak ada hukumnya tetapi jika merokok itu dilakukan oleh wanita yang tidak memakai kerudung mungkin itu wajar dan bisa dimaklumi tetapi jika wanita yang merokok itu berkerudung apa itu bisa dimaklumi dan akan tetap dipandang wajar oleh orang yang melihatnya.
Wanita berkerudung itu merokok karena dia melihat laki- laki saja di bolehkan merokok kenapa wanita tidak? Wanita yang tidak berkerudung saja boleh merokok kenapa yang berkerudung tidak boleh merokok. Bisa saja dia menghilangkan rasa penasarannya terhadap rokok jadi dia mencoba merokok, atau karena dia merasa di remehkan oleh kaum laki- laki, akibat pergaulan kelompok dan stres.

Dalam kasus ini terdapat teori Patriarki Psikologi Sosial. Menurut Erich Fromm Budaya Patriarki yaitu budaya yang Sebagian besar dunia didominasi oleh patriarki, bukan hanya garis keturunan yang ditentukan oleh pria (patrilineal) tetapi konsep keagamaan dan kenegaraan ditentukan oleh kaum pria. Misalnya tuhan diidentikkan dengan maskulinitas dan pemimpin-pemimpin didominasi oleh kaum pria. Budaya patriariki menciptakan berbagai mitos tentang perempuan dan yang paling umum perempuan adalah makhluk lemah, emosional, dan ditakdirkan kerja di dapur mengurusi rumah tangga dan anak. Memang umumnya perempuan sekarang terlihat seperti itu tetapi kondisi perempuan sekarang ini ditentukan oleh evolusi sosial yang sangat dipengaruhi oleh munculnya budaya patriarki. Seakan-akan kondisi perempuan sekarang adalah takdir kolektif mereka dan tidak bisa diubah. Padahal kondisi sekarang ini telah melalui proses srukturasi sosial yang begitu panjang. Kemungkinan besar Zaskia merokok ingin menunjukkan bahwa dirinya juga bisa merokok, dia tidak ingin diremehkan oleh kaum laki- laki dan untuk mencoba hal asing baginya.
Dalam kasus ini terdapat teori Psikologi Sosial dijelaskan dalam kelompok dengan kohesivitas yang kuat akan mengembangkan suatu iklim dan norma- norma kelompok. Ewert (dalam Monks dkk., 2001) menyebutkan sebagai pemberian norma tingkah laku oleh kelompok teman (peers). Pada kenyataannya terkadang kelompok memberlakukan semacam perilaku- perilaku yang bersifat “kolektif” , artinya bahwa perilaku tersebut dianut semua anggota kelompok, sehingga tidak jarang jika ada anggota kelompok yang tidak mau mengikuti “ritual” tersebut maka konsekuensinya mereka harus keluar dari kelompok tersebut. Dalam arti lain bahwa wanita yang berkerudung kemungkinan besar dipengaruhi oleh kelompok atau sebagai bentuk konformitas kelompok yang mewajibkan dirinya merokok seperti orang lain yang berada dalam kelompok tersebut.
Dalam kasus ini juga terdapat teori Psikologi Proyektif yaitu Menurut Lazarus (1996) Emotion-focused coping. Fungsi dari coping ini adalah untuk mengatur respon emosi dari seseorang melalui perilaku. Sebuah laporan hasil survei sebuah lembaga ASH (Action on Smoking and Health) dari Inggris mengungkapkan bahwa secara emosional wanita lebih tergantung terhadap rokok dibandingkan dengan pria. Lebih dari 60% mengatakan tidak dapat hidup seharian tanpa merokok. Survei yang sama juga menyebutkan bahwa 48% merasa harus merokok jika menghadapi stres. Biasanya dalam kasus ini individu mengalami kelabilan dan bisa saja dia mengalami prustasi atau stres jadi mengalihkan dengan cara merokok, bahkan merokoknya dilakukan didepan umum oleh wanita berkerudung.
Menurut pandangan beberapa orang berpendapat bahwa wanita yang memakai kerudung tetapi dia merokok, dan bertato itu sangat tidak baik tidak hanya menjatuhkan dirinya sendiri tetapi bisa saja menjatuhkan pandangan orang terhadap wanita berkerudung lainnya bahwa kerudung hanya dijadikan kedok kesuciannya.
Jika satu orang melihat wanita berkerudung merokok kemungkinan besar orang lain akan mengaggap bahwa orang yang memakai kerudung merokok juga padahal, bisa saja orang itu hanya melihat sebagian kecil wanita berkerudung yang tidak menghargai kerudungnya dengan cara merokok sementara banyak diluar sana orang- orang yang berkerudung tetapi dia tidak merokok, berato dan sebagainya.
Sebagai wanita dia lupa bahwa suatu saat nanti akan menikah, mengandung, melahirkan dan menyusui seorang bayi. Banyak sekali bahaya yang disebabkan oleh rokok terhadap wanita apalagi wanita hamil dan menyusui akan berakibat fatal nantinya.


Daftar Pustaka