Kamis, 31 Oktober 2013

#PTI INTERNET ADDICTION

Dalam Bahasa Indonesia Internet Addiction dikenal dengan istilah kecanduan internet. Agak asing memang, karena istilah ini tidak terlalu populer seperti istilah lain yang sering kita dengar seperti kecanduan alkohol, kecanduan narkoba atau kecanduan judi. Namun sekarang yang sedang merasuki banyak kalangan terutama para remaja adalah kecanduan internet.
Gangguan kecanduan internet  pertama kali ditemukan oleh seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg. Seseorang yang menderita kondisi ini akan menunjukkan gejala ini :
  1. Sering lupa waktu atau mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses internet terlalu lama.
  2. Gejala menarik diri seperti merasa marah, tegang, atau depresi ketika internet tidak bisa diakses.
  3. Munculnya sebuah kebutuhan konstan untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan.
  4. Kebutuhan akan peralatan komputer yang lebih baik dan aplikasi yang lebih banyak untuk dimiliki memiliki derajat kepuasan yang sama.
  5. Sering berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial, dan kelelahan. Ini merupakan dampak negatif dari penggunaan Internet yang berkepanjangan.
Kecanduan internet ada tiga jenis : 
a)     Bermain game yang berlebihan
b)     Kegemaran seksual
c)      Email/ pesan teks
            Salah satu permasalahan dari penggunaan internet adalah internet addiction –kecanduan internet. Internet addiction adalah suatu bentuk perilaku adiksi, orang sering mengaitkan perilaku adiksi dengan pemakaian narkotika, tetapi sebenarnya adiksi tidak hanya dilakukan oleh pecandu narkoba tapi dapat mencakup hal lain juga seperti judi, seks, belanja, game online, dan juga internet. Seseorang yang sudah kecanduan suatu hal misalnya game online, akan terus bermain game online sampai akhirnya ia akan mengenyampingkan kehidupan sosialnya. Kehidupannya akan terganggu, menimbulkan masalah bagi orang disekitarnya, cenderung merusak / menyakiti, dan lupa akan tanggung jawab.
            Karena pada dasarnya adiksi atau kecanduan adalah pikiran dan perilaku berulang-ulang, suatu kebiasaan yang tidak bisa dihentikan.

Menurut Young ada 5 kategori internet addiction, yaitu :
1.             Cybersexual addiction, melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif.
2.             Cyber-relationship addiction, hanyut dalam pertemanan melalui dunia maya.
3.             Net compulsion, terobsesi pada situs perdagangan atau perjudian.
4.             Information overload, menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif.
5.             Computer addiction, terobsesi pada permainan-permainan online (game online).
           
            Kecanduan internet atau yang biasa kita sebut dengan Internet Addiction Disorder (IAD), menurut Stephen Juan, Ph.D. seorang antropolog di University of Sidney antara lain:
a.              Selalu ingin menghabiskan lebih banyak waktu di internet sehingga akan menguras waktu efektif yang ada.
b.             Jika tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti kecemasan, gelisah, mudah tersinggung, bergetar, menggigil, gerakan mengetik tanpa sadar, obsesif, hingga berkhayal atau bermimpi mengenai Internet.
c.              Jika terhubung dengan internet, gejala-gejala penarikan diri tersebut akan hilang ataupun berkurang.
d.             Mengakses internet lebih lama dari yang di niatkan.
e.              Cukup banyak porsi kegiatan yang digunakan untuk aktivitas terkait internet, termasuk e-mail, browsing, dan chatting.
f.               Mengurangi kegiatan penting, baik dalam pekerjaan, belajar, sosial atau rekreasi, demi menggunakan internet.
g.              Hubungan sosial, pekerjaan, atau pendidikan terancam terganggu karena penggunaan internet yang berlebihan.
h.             Internet digunakan untuk melarikan diri dari perasaan bersalah, tak berdaya, kecemasan, atau depresi.
i.               Menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga atau teman.
5 kriteria kecanduan internet menurut Mark Griffiths D adalah:
Ø  Arti: Menggunakan Internet mendominasi kehidupan seseorang, perasaan dan perilaku.
Ø  Modifikasi Mood: Orang mengalami perubahan mood (misalnya ‘buzz’) ketika menggunakan Internet.
Ø  Toleransi: Peningkatan jumlah penggunaan internet yang diperlukan untuk mencapai efek yang sama pada suasana hati.
Ø  Gejala penarikan: Jika seseorang berhenti menggunakan internet, mereka mengalami perasaan tidak menyenangkan atau efek fisik.
Ø  Relapse: pecandu cenderung kambuh ke dalam pola perilaku sebelumnya, bahkan setelah bertahun-tahun pantang atau kontrol.
Dibawah ini adalah beberapa cara mengatasi dan mencegah agar tidak bergantung ataupun kecanduan pada komputer dan internet:
1.      Meskipun internet dan komputer memberikan pengaruh terhadap depresi, penyalahgunaan obatan-obatan, alkohol dan kecemasan. Lebih baik komputer dan internet tidak digunakan sebagai pelarian dari kondisi tersebut, ikutlah terapi penyembuhan terlebih dahulu agar tidak menjadi suatu kebiasaan atau teradiktif karenanya.
2.      Bila menghadapi permasalahan dalam hubungan, amarah, dan stres gunakan coping skill dalam kehidupan nyata, berusahalah melakukan sesuatu hal dengan menyelesaikan permasalahan tersebut terlebih dahulu, gunakan internet hanya sebagai mencari tahu tips-tips yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan pilihlah website yang bisa dipercaya dalam memberikan solusi menghadapi permasalahan tersebut.
3.      Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari akan lebih nyata dibandingkan didapat di internet, dukungan dan support secara langsung atau dukungan moril akan mudah didapat dalam kehidupan nyata, disamping itu, berhubungan atau melakukan kontak sosial secara langsung akan mengatur perilaku individu sesuai dengan norma dan batasan yang berlaku di dalam masyarakat dan hal ini berbeda jauh dengan aturan-aturan di cyberspace.

Referensi :






1 komentar: