Jumat, 27 Maret 2015

Perbedaan Antara Psikoterapi Dengan Konseling Serta Bentuk Utama Terapi

PERBEDAAN ANTARA PSIKOTERAPI DAN KONSELING
1.        Mengenai Tujuan.
·         Menurut Hahn & MacLean (1995) Konseling bertujuan untuk menitikberatkan pada upaya pencegahan agar penyimpangan yang merusak dirinya tidak timbul. Dalam arti lain konseling bertujuan untuk mencegah hal-hal buruk yang akan terjadi pada diri seseorang.
Pada konseling : developmental-educative-preventive.
·         Psikoterapi bertujuan menangani penyimpangan yang merusak dan baru kemudian menangani usaha pencegahannya. Dalam arti lain psikoterapi lebih berfokus pada penyimpangan masa lalu yang bisa merusak masa depan klien dan psikoterapi menangani masalah tersebut.
Pada psikoterapi : remediative-adjustive-therapeutic.
2.        Mengenai Klien, Konselor dan Penyelenggaraannya.
·         Pada konseling konselor mengahadapi klien yang normal.
·         Pada psikoterapi mengahdapi klien yang mengalami neuritis atau psikosis.
·         Konselor dan psikoterapi keduanya mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda, namun ada kesamaan pada subjek tertentu yang harus dipelajari dan dilatih.
·         Kegiatan untuk melakukan konseling biasanya di sekolah, atau lembaga pendidikan  yang lain termasuk perguruan tinggi, lembaga tau biro khusus atau praktik pribadi untuk memberikan layanan mengenai hal itu.
·         Psikoterapi juga bisa dilakukan dalam kegiatan yang sifatnya lemaga/yayasan tersbut, dengan pengaturan tempat dan suasana yang khusu, sekalipun lebih banyak dilakukan di lembaga yang berhubungan dengan kesehatan, seperti rumah sakit atau juga lembaga/biro/yayasam khusus atau praktik pribadi.
3.        Mengenai Metode
Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa :
·           Konseling ditandai oleh adanya terminologi seperti: “educational, vocational, supportive, situasional, problem solving, conscious awareness, normal, present-time dan short-trem.”
Berfokus pada mendukung secara situasional dan pemecahan masalag seseorang dalam waktu singkat. 
·           Psikoterapi ditandai oleh: “supportive (dalam keadaan krisis), recontructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional problems and long-trem.”
Dalam kata lain psikoteraqpi lebih terfokus pada masa lalu dan masalah emosional jangka panjang seseorang.

BENTUK-BENTUK UTAMA DARI TERAPI
Psikoterapi menurut Phares (Markam 2007) dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu menurut taraf kedalamannya dan menurut tujuannya.
1.       Psikoterapi suportif bertujuan untuk memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada dalam alam bawah sadar klien. Alasan penghindaran karena kalau akan “dibongkar” ketidaksadarannya, klien ini mungkin akan menjadi lebih parah dalam penyesuaian dirinya.
2.       Psikoterapi reedukatif bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif. Terapis mengajak klien atau pasien untuk mengkaji ulang keyakinan kilen, mendidik kembali agar ia dapat menyesuaikan diri lebih baik setelah mempunyai pemahaman yang baru atas persoalannya. Terapis tidak hanya membatasi diri membahas kesadaran saja, namun juga tidak terlalu menggali ketidaksadaran. Psikoterapi jenis reedukatif ini biasanya yang terjadi dalam konseling.
3.       Psikoterapi rekonstruktif bertujuan untuk mengubah seluruh kepribadian pasien/klien, dengan menggali ketidaksadaran klien, menganalisis mekanisme defensif yang patologis, member pemahaman akan adanya proses-proses tak sadar dan seterusnya. Psikoterapi jenis ini berkaitan dengan pendekatan psikoanalisis dan biasanya berlangsung intensif dalam waktu yang sangat lama.

Sumber:
Gunarsa, Singgih D. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : BPK Gunung Mulia
Markam, S.L.S., Sumarmo. (2007). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar