Terapi keluarga sering dimulai dengan
fokus pada satu anggota keluarga yang mempunyai masalah. Terutama, pasien yang
diidentifikasi adalah remaja laki-laki yang sulit diatur oleh orang tuanya atau
gadis remaja yang mempunyai masalah makan. Secepat mungkin, terapis akan
berusaha untuk mengidentifikasi masalah keluarga atau komunikasi keluarga yang
salah untuk mendorong semua anggota keluarga mengintrospeksi diri menyangkut
masalah yang muncul. Tujuan umum terapi keluarga adalah meningkatkan komunikasi
karena keluarga bermasalah sering percaya pada pemahaman tentang
arti penting.
Terapi keluarga mengajarkan penyelesaian
tanpa paksaan, mengajarkan orang tua untuk menetapkan kedisiplinan pada
anak-anaknya, mendorong tiap anggota keluarga untuk berkomunikasi secara jelas
satu sama lain, mengajarkan anggota keluarga dalam prinsip perubahan perilaku,
tidak menekankan kesalahan pada satu anggota akan tetapi membantu anggota
keluarga apakah harapan terhadap anggota yang lain masuk akal.
Terapi keluarga adalah model terapi yang
bertujuan mengubah pola interaksi keluarga sehingga bisa membenahi
masalah-masalah dalam keluarga. Terapi keluarga muncul dari observasi bahwa
masalah-masalah yang ada pada terapi individual mempunyai konsekwensi dan
konteks social. Menurut teori awal dari psikopatologi, lingkungan keluarga dan
interksi orang tua- anak adalah penyebab dari perilaku maladaptive.
Konsep
Terapi Keluarga
A.
The double bind (ikatan ganda)
Dalam terapi keluarga, munculnya
gangguan terjadi saat salah satu anggota membaik tetapi anggota keluarga lain
menghalang-halangi agar keadaan tetap stabil.
B.
Family homeostasis (kestabikan
keluarga)
Bagaimana keluarga
menjaga kestabilannya ketika terancam.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan
fungsi anggota keluarga maka sistem dalam keluarga musti dipengaruhi dengan
melibatkan seluruh anggota keluarga bukan individual/perorangan.
Terapi keluarga biasanya diberikan saat
pasien sudah dewasa sebagai hasil dari keluarga yang patologis.Terapi
individual mungkin tidak berguna karena kondisi keluarga yang tidak mendukung.
Kondisi keluarga itu bisa mengganggu
kepribadian dan tingkah laku pasien. Namun jika memungkinkan, tritmen bagi
penderita skizofrenia atau borderine yang masih awal dengan memanfaatkan
seluruh anggota yang ada mungkin bisa berguna. Terapi dimulai dengan fokus pada
masalah yang dialami pasien dalam keluarga dan kemudian anggota keluarga
menyampaikan/memberikan kontribusi masing-masing. Terapis bertugas untuk
mendorong seluruh anggota keluarga untuk mau terasa terlibat dalam masalah yang
ada bersama-sama.
Terapis
keluarga biasa dibutuhkan ketika :
a.
Krisis keluarga yang mempengaruhi
seluruh anggota keluarga
b.
Ketidak harmonisan seksual atau
perkawinan
c.
Konflik keluarga dalam hal norma atau
keturunan
Unsur
– Unsur Terapi Keluarga
Terapi keluarga didasarkan pada teori
system yang terdiri dari 3 prinsip.
A.
Kausalitas sirkular,
Peristiwa
berhubungan dan saling bergantung bukan ditentukan dalam sebab satu arah–efek
perhubungan. Jadi, tidak ada anggota keluarga yang menjadi penyebab
masalah lain, perilaku tiap anggota tergantung pada perbedaan tingkat antara
satu dengan yang lainnya.
B.
Ekologi
Mengatakan
bahwa sistem hanya dapat dimengerti sebagai pola integrasi, tidak
sebagai kumpulan dari bagian komponen. Dalam sistem keluarga, perubahan
perilaku salah satu anggota akan mempengaruhi yang lain.
C.
Subjektivitas
Tidak
ada pandangan yang objektif terhadap suatu masalah, setiap anggota keluarga
mempunyai persepsi sendiri dari masalah keluarga.
Terapi keluarga tidak bisa digunakan bila
tidak mungkin untuk mempertahankan atau memperbaiki hubungan kerja antar
anggota kunci keluarga. Tanpa adanya kesadaran akan pentingnya menyelesaikan
masalah pada setiap anggota inti keluarga, maka terapi keluarga sulit
dilaksanakan. Bahkan meskipun seluruh anggota keluarga datang atau mau
terlibat, namun beberapa system dalam keluarga akan sangat rentan untuk
terlibat dalam terapi keluarga.
Tujuan
Terapi Keluarga
A.
Menemukan bahwa masalah yang ada
berhubungan dengan keluarga, kemudian dengan jalan apa dan bagaimana anggota
keluarga tersebut ikut berpartisipasi. Ini dibutuhkan untuk menemukan siapa
yang sebenarnya terlibat, karenanya perlu bergabung dalam sesi keluarga dalam
terapi ini, juga memungkinkan apabila diikutsertakan tetangga, nenek serta kakek,
atau keluarga dekat yang berpengaruh. Ada cara tercepat dalam terapi
dimana terapis keluarga membuat usaha untuk mempengaruhi seluruh anggota
keluarga dengan menunjukan cara dimana mereka berinteraksi dalam sesi keluarga
itu. Kemudian, setiap anggota keluarga diminta menyampaikan harapan untuk
perkembangan diri mereka sebaik mungkin, umumnya untuk menyampaikan komitmen
pada terapis.
B.
Tujuan jangka panjang bergantung pada
bagian terapis keluarga, apakah sebagian besar yang dilakukan untuk
mengembangkan status mengenali pasien, klarifikasi pola komunikasi dalam
keluarga. Dalam survey, responden diminta menyebut tujuan primer dan sekunder
mereka, untuk seluruh keluarga, kedalam 8 kemungkinan tujuan. Tujuan yang
disebut sebagai tujuan primer ‘‘mengembangkan komunikasi’’ untuk seluruh
keluarga, ternyata lebih dipilih ‘‘mengembangkan otonomi dan individuasi’’.
Sebagian memilih ‘‘pengembangan symptom individu’’ dan ‘‘mengembangkan kinerja
individu’’. Memfasilitasi fungsi individu adalah tujuan utama dari terapi individual,
tetapi para terapis keluarga melihat sebagai bukan yang utama dalam proses
perubahan keluarga yang luas, khususnya sistem komunikasi dan sikap anggota
keluarga yang menghormati anggota lainnya.
Pendekatan
Terapi Keluarga
A.
Network terapi
B.
Multiple-impact terapi
C.
Multiple- family and multiple- couple
group therapy
Teknik
Terapi Keluarga
A.
Model teoritik digunakan oleh terapis
untuk mengevaluasi, diagnosis, dan mengubah hubungan keluarga.
B.
Terapi memahami keluarga secara terpisah
dan hak tersebut sebagai tanggungjawab dalam melakukan intervensi terapeutik
C.
Gaya, kepribadian, dan nilai yang
dimiliki seorang terapis.
D.
Lapangan atau cakupan terapi keluarga
adalah pergerakan menuju tahapan-tahapan, dimana keragaman paradigma teoritis
dapat dikombinasikan pada persiapan model secara menyeluruh, evaluasi,
diagnosa, dan intervensi keluarga.
Sumber
Becvar,
Dorothy S. Becvar, Raphael J. 1976.Family Teraphy ( A systematic Intregation).
Adivision of Simon & Schester,
Inc. Needham Height; Massachusetts.
Korchin,
Sheldon J. 1976.Modern Clinical Psychology. Basic Books, Inc.
Publishers: New York.
Nietzel,
Michael. 1998. Introduction To Clinical Psychology. Simon & Schuster
/ Aviacom Company. UpperSaddle River: New Jersey
salam kenal kaka, masih kuliah di gunadarma gak kak? perkenalkan saya askar mahasiswi psikologi unj, boleh saya diskusi tentang suatu hal terkait tugas kuliah saya sm kaka via line ? id saya "askarsukses". jika kaka berkenan membantu saya, saya mengucapkan trima ksh banyak kak :) salam kenal kakak :)
BalasHapussalam kenal kaka, masih kuliah di gunadarma gak kak? perkenalkan saya askar mahasiswi psikologi unj, boleh saya diskusi tentang suatu hal terkait tugas kuliah saya sm kaka via line ? id saya "askarsukses". jika kaka berkenan membantu saya, saya mengucapkan trima ksh banyak kak :) salam kenal kakak :)
BalasHapus