PENGERTIAN MAKROMOS DAN MAKROKOSMOS
Makromos ialah keseluruhan semesta raya dalam suatu
design dan kesatuan menurut teori kosmologi. Mikromos ialah bagian tunggal
(individu tersendiri), suatu fakta yang terpisah dari keseluruhan itu, baik
pada tingkat umum, pribadi manusia, ataupun lembaga. Tetapi mikrokosmos ini
sesungguhnya pola design dan totalitasnya sama dengan makromos, hanya berbeda
dalam skala, ukuran.
Realita demkian dapat dipakai idealisme untuk
menjelaskan afinitas (hubungan) tuhan dengan manusia. Jika manusia tak mampu memahami hukum
universal dari makrokosmos, maka sesungguhnya manusia akan dapat memahaminya
melalui mikrokosmos, yakni realita dirinya sendiri. Dalam pengambil kesimpulang
yang falid adalah suatu perwujudan proses yang sistematis yang juga kita
temukan dalam makromos ini, yakni memusatkan perhatian kepada self dan person.
Realita kosmos adalah
realita antara tuhan dengan manusia. Sebab tuhan adalah sumber realita, sember
kesadaran manusia, bahkan sebagai universal self dan universal mind.
TEORI TERJADINYA ALAM SEMESTA
1.
Alam Semesta dan isinya
Penciptaan alam semesta beserta
isinya memang mengandung makna yang dalam. Allah SWT sebagai sang pencipta,
menciptakan jagat raya ini tidak langsung berbentuk dan langsung bisa di
tempati akan tetapi melalui tahapan dan jangka waktu, bukan karena Allah tidak
mampu untuk melakukannya akan tetapi manusia di ajarkan untuk berpikir bagai
mana proses terjadinya bumi dan langit, hingga diantara dari ratusan milyar
planet hanya bumi yang bisa di tempati untuk makhluk hidup.
2.
Teori Alam Semesta
1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali
dikemukakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis
ini disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena
itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada
tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari
debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa
hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya
menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut
dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar
ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring
dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama,
planet luar juga terbentuk.
2. Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali
dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900.
Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya
bintang lain yang hampir menabrak matahari.
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang
pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917.
Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal.
Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
4. Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya
dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada
tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari
bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
5. Hipotesis Bintang
Kembar Hipotesis bintang kembar
awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis
mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir
sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan
serpihan-serpihan kecil.
6. Hipotesis Big Bang
Big Bang merupakan salah satu teori
tentang awal pembentukan jagat raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya
dimulai dari satu ledakan besar dari materi yang densitasnya luar biasa besar.
Impilikasinya jagat raya punya awal dan akhir. Teori ini terus-menerus
dibuktikan kebenarannya melalui sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian
besar astrofisikawan masa kini.
PENGERTIAN TATA SURYA DAN ANGGOTA SISTEM TATA SURYA
TATA SURYA adalah benda-benda angkasa yangmengelilingi matahari karena gaya tarik
gravitasimatahari sehingga membentuk satu kesatuan.Tata Surya terdiri dari
matahari sebagai pusatperedaran,sembilanplanet,satelit,asteroid,komet,dan
materi-materiantar planet.
MATAHARI Matahari merupakan bintang terdekat
dengan Bumi yang menjadi pusat dari tata surya. Jarak antara Bumi dan Matahari
adalah 150 juta kilometer atau 1 SA. Zat penyusun matahari berupa gas, dengan
komposisi: hydrogen (75%), helium (20%), dan unsur lain (2%). Suhu permukaan
Matahari 6000 derajat Celsius dan bagian inti mencapai 15 juta derajat Celsius.
Matahari berotasi 25,04 hari dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi.
Massa Matahari adalah 333.000 kali massa Bumi. Matahari dibagi menjadi 3 bagian:
– Inti Matahari. Di bagian ini terjadi reaksi nuklir(pengubahan hydrogen
menjadi helium dan energi). Suhunya mencapai 15 juta Kelvin. – Bola
Matahari/fotosfer – Atmosfer Matahari(terdidi dari kromosfer dan korona).
Lapisan kulit Matahari dibagi menjadi 3,yaitu:
FOTOSFER – Kedalamannya 500 Km – Suhu fotosfer 6.000 Kelvin dan berkurang menjadi
4.500 Kelvin pada fotosfer bagian luar. Kromosfer – Lapisan kromosfer menjulang
12.000 Km di atas fotosfer dan memiliki tebal kira-kira 2.400 Km. Suhu
kromosfer bagian atasnya 10.000 Kelvin. Korona (atmosfer Matahari bagian luar)
– Suhu korona bagian luar mencapai 2 juta Kelvin.
PLANET-PLANET ANGGOTA TATA SURYA
1. MERKURIUS Nama
Planet : MerkuriusKala Rotasi : 59 HariKala Revolusi : 88 HariAtmosfer : Uap Natrium, Kalium yang
tipisSatelit Alam : Tidak AdaJarak Ke Matahari : 57,9 Juta KmDiameter Planet :
4.879 KmWarna Planet : Hitam Keputih-
Putihan .
- VENUS Nama Planet : Venus. Kala Rotasi : 244 Hari. Kala Revolusi : 224,7 Hari Atmosfer : Karbon Dioksida (CO2) dan Nitrogen. Satelit Alam : Tidak Ada. Jarak Ke Matahari : 108 Juta KmDiameter Planet : 12.140 Km
- BUMI Nama Planet : Bumi Kala Rotasi : 23,9 Jam. Kala Revolusi : 365,3 Hari. Atmosfer : N2, O2, ARGON, CO2, OZON,Gas lain. Satelit Alam : Bulan. Jarak Ke Matahari : 150 Juta km. Diameter Planet : 12,756 km .Warna Planet : Biru Kehijauan
- MARS Nama Planet : Mars. Kala Rotasi : 24,37 Jam. Kala Revolusi : 687 Hari. Atmosfer : Karbon Dioksida, Nitrogen,Argon. Satelit Alam : Phobos dan Deimos. Jarak Ke Matahari : 228 Juta Km. Diameter Planet : 6.790 Km. Warna Planet : Merah
- JUPITERNama Planet : JupiterKala Rotasi : 9,56 JamKala Revolusi : 11,9 TahunAtmosfer :Hidrogen, Helium, Metana,Amonia, Phosphin, Asetilena, Etana,Germanium, Karbon Monoksida, AirSatelit Alam : 16 atau 63 Satelit,Diantaranya :Ganymede, Callisto, Io,Europa, Amalthea, Himalia, Metis, AdrasteaJarak Ke Matahari : 778,57 Juta KmDiameter Planet : 142.984 KmWarna Planet : Orange Kecoklat-coklatan
- SATURNUS Nama Planet : Saturnus. Kala Rotasi : 10 Jam 14 menit. Kala Revolusi : 29,46 Tahun. Atmosfer : Hidrogen, Helium, Metana, Air,Etana, dsb. Satelit Alam : (56) di antaranya Dione,Rhea, Titan. Jarak Ke Matahari : 1,4 milyar km lebih• Diameter Planet : 60.268 km. Warna Planet : Kuning keputihan.
- URANUS adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya.Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranusayah dari Kronos(Saturnus) dan kakek dariZeus( Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet klasik , ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamatdahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. SirWilliam Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop.
- NEPTUNUS Nama Planet : Neptunus. Kala Rotasi : 16,1 jam. Kala Revolusi : 164,8 tahun. Atmosfer :Hidrogen (H2),Helium,Metana,Etana,Hidrogen deuterida(HD) dsb. Satelit Alam : 8 buah SATELIT, diantaranya Triton, Proteus, Nereid, danLarissa. Jarak Ke Matahari : 4.450 juta km. Diameter Planet: 49.530 km. Warna Planet : Biru
Komet adalah salah satu anggota dari keluarga sistem tata surya. Komet adalah
benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong
atau parabolis atau hiperbolis.Kata "komet" berasal dari bahasa
Yunani, yang berarti "rambut panjang". Istilah lainnya adalah bintang
berekor yang tidak tidak tepat karena komet sama sekali bukan bintang. Orang
Jawa menyebutnya sebagai lintang kemukus karena memiliki ekor seperti buah
kemukus yang telah dikeringkan. Komet terbentuk dari es dan debu.
Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku
pada saat berada jauh dari Matahari. Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan
penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi
Matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar
dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang "ekor" komet dapat
mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa
daripada planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan
satu kali mengorbit Matahari. Komet mengorbit Matahari dalam suatu lintasan
yang berbentuk elips .
Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda
berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid,
umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet
Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet
menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak. Asteroid dalam
sistem tata surya. Sabuk asteroid (titik-titik putih). 253 Mathilde, Asteroid
tipe C. Dari kiri ke kanan: 4 Vesta, 1 Ceres, Bulan.
Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang
ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut
sebagai planetoid. Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita
diketemukan dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per
bulannya. Pada 27 Agustus 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar,
136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi
nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350 memiliki
nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda
pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360)
1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai
136199 Eris serta 134340 Pluto), yaitu 129342 Ependes.
Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter
lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1
hingga 1.9 juta. Astéroid terluas dalam sistem tatasurya sebelah dalam, yaitu 1
Ceres dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah
dalam, yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~ 500 km. Vesta
merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadang terlihat oleh mata
telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan
bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).
Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan
sekitar 3.0-3.6×1021 kg, atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya
ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid
terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%) dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan
ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%) dan
3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalnya. Jumlah asteroid
berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun.
Dikatakan bahwa asteroid Ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.
Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke
atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut
disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan,
sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer.
Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat
disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak
habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi,
benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek
lain dapat membentuk impact crater.
Bumi telah terbentuk sekitar 4,6
milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari
sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar
150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi merupakan
satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
BUMI SEBAGIAN DARI SISTEM TATA SURYA
Bumi telah terbentuk sekitar 4,6
milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari
sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar
150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi merupakan
satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
LAPISAN PLANET
BUMI DAN FUNGSINYA
Secara struktur, lapisan bumi dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2.
Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan
kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan
padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
3.
Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200
km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam.
Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang
suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola
dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi
yang suhunya mencapai 4.500 oC.
1.
Litosfer (lapisan batuan
pembentuk kulit bumi atau crust)
Litosfer berasal dari kata lithos
berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan atau lapisan. Dengan demikian
Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian
lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70
km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.
2. Astenosfer (lapisan selubung
atau mant/e)
Astenosfer, yaitu lapisan yang
terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material
cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 0C, merupakan campuran dari
berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas bersuhu tinggi.
3. Barisfer
(lapisan inti bumi atau core)
Barisfer, yaitu lapisan inti bumi
yang merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun atas lapisan Nife
(Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi). Lapisan ini dapat pula dibedakan
atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.
a.
Inti
luar (Outer core)
Inti luar adalah inti bumi yang
ada di bagian luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km, tersusun atas materi
besi dan nikel yang bersifat cair, kental, dan panas berpijar bersuhu sekitar
3.900 0C.
b.
Inti
dalam (Inner core)
Inti dalam adalah inti bumi yang ada
di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km, tersusun atas materi besi
dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.8000C, akan tetapi tetap
dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3. Hal itu disebabkan
adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnya.
Lapisan atas kerak bumi, di daerah
daratan, biasanya dilapisi tanah. Tanah, yang terdiri atas partikel batuan yang
ditimpa cuaca, juga mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan
makhluk hidup zaman purba. Tanah mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga
binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan bagian luar atau atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan bagian luar atau atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.
TEORI TERJADINYA
PLANET BUMI
Bumi adalah planet tempat tinggal
seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup,
bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi,
dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi
berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau,
lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam
sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita
perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya
(rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem
tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut
air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses
terbentuknya tata surya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar