Tujuan di tulisnya artikel ini untuk menambah wawasan pembaca
tentang Ilmu teknologi dan teernyata ilmu teknologi sangat penting untuk kehidupan
terutama untuk pelajar.
Lembaga
teknologi telah lama diakui memegang peranan dalam perkembangan masyarakat.
Setiap anggota masyarakat dapat memilih teknologi yang ingin dipergunakannya,
meskipun setiap orang menghadapi keterbatasan-keterbatasan dalam memilih
teknologi itu, Ini disebabkan karena factor-faktor ekonomi, pandangan
masyarakat atau karena adanya pengaturan oleh ketentuan-ketentuan hukum.
Teknologi mekanis dan biologis merupakan satu kesatuan paket yang banyak
dipakai secara bersama-sama. Berbagai alasan dikemukakan tentang perlunya
menerapkan kedua teknologi itu secara komplementer. Karena penerapan jenis
teknologi itu merupakanmasalah pilihan yang seyogyanya didasarkan pada
kebutuhan obyektif, maka kerapkali timbul berbagai pendapat tentang implikasi
positif dab negatif dari pemilihan paket teknologi yang diterapkan. Konsensus
masyarakat dan kebijakan penguasa mengenai pilihan ini seharusnya dituangkan
dalam bentuk peraturan hukum.
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses
Pembelajaran
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya pasal 1 dinyatakan bahwa konsep pembelajaran adalah suatu interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Konsep mengenai pembelajaran di atas melahirkan suatu model pembelajaran yang dikenal dengan pembelajaran berbasis aneka sumber. Pembelajaran berbasis aneka sumber memungkinkan siswa belajar dari siapa saja, dari mana saja, tentang apa saja. Pembelajaran berbasis aneka sumber memungkinkan terciptanya suatu situasi pembelajaran yang “hidup” dan menarik. Hal ini sejalan dengan tuntutan yang ada di dalam PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Di dalam peraturan ini dinyatakan bahwa, proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh satuan kelas adalah pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang selanjutnya
disingkat TIK dalam proses pembelajaran. TIK merupakan
segala bentuk teknologi yang menunjang penyampaian informasi dan pelaksanaan komunikasi searah, dua arah, atau bahkan lebih. TIK mencakup di dalamnya radio, televisi, sampai dengan internet dan bahkan conference melalui layar telepon genggam.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada bidang layanan administrasi akademik di perguruan tinggi menjadi suatu kebutuhan, bukan hanya sekedar prestise atau lifestyle manajemen pendidikan tinggi modern. Namun dalam implementasi-nya, banyak kendala yang ditemui perguruan tinggi dalam menerapkan TIK dalam proses pengelolaan kelembagaan ini baik faktor teknis maupun non teknis. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik lembaga pendidikan tinggi akan bermuara pada meningkatnya kinerja lembaga pendidikan tinggi dan kualitas produk. Kebijakan ini akan bermakna manakala dikaitkan dengan upaya pemenuhan layanan manajemen lembaga pendidikan yang bermutu, program pengajaran yang bermutu, fasilitas pendidikan yang bermutu, dan staf pendidikan yang bermutu pula.
Terkait dengan konteks kekinian, pemanfaatan TIK dalam pelaksanaan kebijakan penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra public lembaga pendidikan tinggi, implementasi system informasi dalam pelayanan manajemen pendidikan tinggi sudah tentu bisa dikatakan sangat tepat. Pada prakteknya, hampir bisa ditemui di banyak perguruan tinggi implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) bisa didapati dengan berbagai bentuk, baik yang sangat sederhana bahkan sampai dengan tingkat kerumitan yang sangat tinggi. Efektivitas implementasi TIK dalam pengelolaan perguruan tinggi perlu mendapat perhatian yang lebih mengingat perannya yang cukup sentral dalam proses pengambilan keputusan manajerial ataupun keputusan-keputusan lainnya. Untuk meningkatkan efektivitas implementasi ini, yang jelas akan berpengaruh pada efektivitas pencapaian penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan lembaga, maka faktor-faktor yang berpengaruh pada efektivitas implementasi TIK pada pengelolaan kelembagaan, khususnya dalam hal administrasi akademik perlu diteliti lebih lanjut. Ini ditujukan agar proses manajemen akademik di perguruan tinggi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga mampu menunjang pencapaian kinerja tinggi dari lembaga. Selanjutnya dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, penelitian ini mencoba untuk memperoleh data empirik yang cukup lengkap dan dapat dipercaya untuk menggambarkan tentang keadaan faktor-faktor yang terkait dengan pengelolaan Sistem Informasi Akademik berbasis TIK terhadap kinerja perguruan tinggi dan dampaknya terhadap prestasi akademik mahasiswa.
Data yang telah diperoleh juga dapat digunakan untuk mengembangkan alternatif model Sistem Informasi Manajemen Akademik yang dapat memberi dukungan pada setiap proses pelayanan akademik maupun pengambilan keputusan baik di lingkungan internal maupun yang terkait dengan stakeholders. Hal ini dipandang penting dalam rangka mensinkronkan dinamika kebutuhan pengguna informasi dan dinamika perkembangan sistem informasi manajemen sebagai penghasil informasi bagi keperluan berbagai pelayanan dan pengambilan keputusan Berdasarkan identitas dan propertiesnya, system informasi akademik merujuk pada seperangkat sistem dan aktivitas yang digunakan untuk menata, memproses, dan menggunakan informasi sebagai sumber dalam organisasi.
Referensi :